Saturday, October 04, 2008

Nanggu Island (1) : Menuju Pulau

Nanggu Island para backpackers menyebutnya. Orang lokal menamainya Gili Nangu atau Pulau Nangu. Letaknya di selatan pulau Lombok. Untuk bisa sampai ke pulau mungil ini, para traveler biasanya mengusung backpack karena harus berganti-ganti sampan dan perahu. Kalau para madam ingin bawa koper segede kulkas....well, forget it lah. Sampan bercadik yang panjangnya ngga lebih dari dua setengah meter kayaknya bakal ngambek ngangkut mereka, belum lagi hempasan air riak-riak selat yang selalu membasahi pakain kita dalam perjalanan satu jam menyeberangi selat. Ya, satu jam--kadang dua jam bila ada gelombang tinggi--terkatung-katung di atas sampan mini di tengah selat dalam yang lautnya berwarna biru kehitaman bukanlah suatu liburan yang extravagant. Sorry madam, bye bye for now.

Eniwei,...untuk ke Nanggu kita bisa berangkat dari pelabuhan Padang Bai Bali. Naik Ferry tujuan pelabuhan Lembar di Lombok. Kira-kira empat jam perjalanan. Saya sampai di Lembar pukul dua sore. Setelah turun dari ferry saya pergi ke kampung nelayan untuk mencari boatman karena saya tidak minta dijemput sama pengelola penginapan di Nanggu nya. Masuk ke gang, tanya ke warung, masuk ke dapur rumah orang, keluar gang lagi dan akhirnya ketemu deh seorang bapak tua yang mau mengantar saya ke Nanggu. Dia punya sampan bercadik yang sebenarnya sih saya ngga terlalu percaya bisa mengapung apalagi menyeberangi selat yang lagi lumayan beriak-riak tinggi. Tapi mau gimana lagi. I surrender my soul to this old boatman.

Satu jam lebih terombang-ambing dan basah kuyup di laut membuat saya mengerti mengapa ada istilah "swallowed by the sea" alias ditelan lautan. Ya, gelombang laut itu memang seperti mulut raksasa yang kelaparan, siap mengembat siapa saja yang lengah. Saya bisa berenang tapi kalau melihat gelombang laut biru kehitaman seperti itu....hii....jiper juga loh...apalagi sampan ini ngga ada life jacketnya, boro-boro life raft. Pray hard itu saja safety instructions nya.



No comments: